All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Inovasi Produk (Value) Perusahaan Apple (Apple Inc.), Skandal, dan Kasus Hukum Batterygate

IWA

Senin, 21 Agustus 2017

Inovasi Produk (Value) Perusahaan Apple (Apple Inc.), Skandal, dan Kasus Hukum Batterygate





Inovasi Produk (Value) Perusahaan Apple (Apple Inc.), Skandal, dan Kasus Hukum Batterygate

       Perusahaan Apple memiliki value utama bagi produk-produknya dengan mengeluarkan sistem operasi khusus gadget keluarannya yang diberi nama iOS. iOS ditanamkan di produk-produk Apple seperti iPhone, iPad, dan iOod Touch. Ketiga gadget tersebut memiliki kemampuan sama yaitu menggunakan satu sistem operasi. Apple Inc. memberikan kelegaan dengan sistem operasinya yang jauh lebih aman, lebih stabil, lebih murah dari apa yang ditawarkan kompetitor abadinya, yaitu Microsoft dengan produk Microsoft Windows, dan bahkan menawarkan produk yang jauh lebih canggih yang dikenal sebagai Mac OSX Snow Leopard yang berkerja dalam lingkungan 64 Bit dan memanfaatkan kemampuan prosesor multi-core intel (intel Core 2 duo, intel quad core, dan intel i7) secara maksimal, serta menambahkan fitur yang jauh lebih banyak dari Microsoft Windows 7 (yang merupakan perbaikan kecil dari Windows Vista). Software tersebut muncul lebih awal serta dirilis dengan hargayang jauh lebih murah, yaitu hanya sebesar $29, hanya satu per sepuluh dari harga Windows 7 termurah, yang akibatnya memaksa Microsoft memangkas harganya.
       Inovasi dari Apple Inc. mengalami perubahan, mereka tidak lagi berusaha menciptakan sesuatu yang baru atau berambisi menjadi pioneer, tapi lebih bersifat sebagai inovator dengan penyempurnaan dari apa yang sudah ada atau biasa disebut dengan ‘second mover’. Contoh dari produk-produk yang menggunakan konsep ini adalah iPod Touch, iPad, dan iPhone. Dari ketiganya, iPhone merupakan produk termahal dengan fungsi telepon dan layanan data seluler. iPad dengan harga termahal kedua, memiliki fitur layanan seluler dan layar luas. iPod Touch dengan harga terendah, memiliki fitur layanan WiFi untuk layanan data tanpa layanan telepon maupun data seluler. Aplikasinya bernama AppStore, di mana kita bisa menemukam aplikasi berbayar dan gratis di dalamnya.
       Value produk Apple Inc. juga dipengaruhi oleh Apple Store-nya. Carmine Gallo, kontributor majalah Forbes yang sudah satu tahun belakangan ini meneliti apa yang menjadi kunci keberhasilan Apple Store, toko retail komputer paling menguntungkan per-meter persegi di seluruh dunia. Salah satunya adalah para karyawan Apple (atau mereka menyebutnya: Specialist) membuat kemiringan MacBook Pro atau MacBook Air sebesar 70 derajat saat memajangnya di Apple store. Dengan kemiringan seperti ini, pengunjung akan sulit melihat layar laptop ini. Layarnya akan terlihat tidak nyaman dalam posisi berdiri, dan akan silau dalam posisi duduk. Namun di kemiringan 70 derajat inilah kuncinya. Pengunjung harus menyentuh layar monitor MacBook untuk menyesuaikannya dengan posisi mata agar nyaman. Menurut Gallo, sentuhan ini akan membuat pengunjung merasa memiliki MacBook sebelum akhirnya benar-benar memilikinya (membeli). Dengan toko yang bersih, minimalis, transparan, terang, produk yang canggih dan sentuhan membuat pengalaman berbelanja di Apple Store menjadi pengalaman multisensoris. 
       Tidak hanya itu, setiap laptop, iPad, iPhone, semua dalam keadaan menyala dan terhubung ke internet. Hal ini membuat pengunjung dapat melakukan apa saja di internet melalui perangkat-perangkat tersebut. Para specialist juga tidak akan mengganggu Anda, Anda dapat mencobanya selama yang Anda mau. Bahkan mereka akan meminta izin Anda sebelum mereka menyentuh produk yang Anda coba, yang bahkan belum menjadi milik Anda. 
       Value produk, sebagai contoh, produk iPhone Apple, memiliki value dibanding  smartphone lainnya, yaitu kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. Jika dijabarkan lagi, value tersebut meliputi:
·         Teknologi layar sentuh, di mana semuanya, mulai dari sms, memilah-milah halaman utama, mencari kontak, dan browsing internet, dilakukan melalui layar. Menu dapat dipilih hanya menggunakan ujung jari anda.
·         Desain yang minimalis, simple, tapi terlihat lebih elegan, dan modern.
·         Sistem fitur penuh, jadi semua fasilitas ponsel, kamera, PDA, GPS, MP3 ada di iPhone.
       Dengan produk sekelas Apple, perusahaan masih mau melakukan semua ini untuk pengunjung tokonya. Inilah yang Steve Jobs maksud dengan VALUE. Produk Apple memang tidak untuk semua orang, namun bagi yang sudah menggunakan produk Apple, akan sulit merasakan pengalaman yang sama dengan produk lain.
       Kesimpulan : value dari produk Apple Inc. yang membedakan dari pesaing adalah program software, fitur, Apple Store, desain, dan teknologi.
       Perusahaan Apple memiliki value utama bagi produk-produknya dengan mengeluarkan sistem operasi khusus gadget keluarannya yang diberi nama iOS. iOS ditanamkan di produk-produk Apple seperti iPhone, iPad, dan iOod Touch. Ketiga gadget tersebut memiliki kemampuan sama yaitu menggunakan satu sistem operasi. Apple Inc. memberikan kelegaan dengan sistem operasinya yang jauh lebih aman, lebih stabil, lebih murah dari apa yang ditawarkan kompetitor abadinya, yaitu Microsoft dengan produk Microsoft Windows, dan bahkan menawarkan produk yang jauh lebih canggih yang dikenal sebagai Mac OSX Snow Leopard yang berkerja dalam lingkungan 64 Bit dan memanfaatkan kemampuan prosesor multi-core intel (intel Core 2 duo, intel quad core, dan intel i7) secara maksimal, serta menambahkan fitur yang jauh lebih banyak dari Microsoft Windows 7 (yang merupakan perbaikan kecil dari Windows Vista). Software tersebut muncul lebih awal serta dirilis dengan hargayang jauh lebih murah, yaitu hanya sebesar $29, hanya satu per sepuluh dari harga Windows 7 termurah, yang akibatnya memaksa Microsoft memangkas harganya.
       Inovasi dari Apple Inc. mengalami perubahan, mereka tidak lagi berusaha menciptakan sesuatu yang baru atau berambisi menjadi pioneer, tapi lebih bersifat sebagai inovator dengan penyempurnaandari apa yang sudah ada atau biasa disebut dengan ‘second mover’. Contoh dari produk-produk yang menggunakan konsep ini adalah iPod Touch, iPad, dan iPhone. Dari ketiganya, iPhone merupakan produk termahal dengan fungsi telepon dan layanan data seluler. iPad dengan harga termahal kedua, memiliki fitur layanan seluler dan layar luas. iPod Touch dengan harga terendah, memiliki fitur layanan WiFi untuk layanan data tanpa layanan telepon maupun data seluler. Aplikasinya bernama AppStore, di mana kita bisa menemukam aplikasi berbayar dan gratis di dalamnya.
       Value produk Apple Inc. juga dipengaruhi oleh Apple Store-nya. Carmine Gallo, kontributor majalah Forbes yang sudah satu tahun belakangan ini meneliti apa yang menjadi kunci keberhasilan Apple Store, toko retail komputer paling menguntungkan per-meter persegi di seluruh dunia. Salah satunya adalah para karyawan Apple (atau mereka menyebutnya: Specialist) membuat kemiringan MacBook Pro atau MacBook Air sebesar 70 derajat saat memajangnya di Apple store. Dengan kemiringan seperti ini, pengunjung akan sulit melihat layar laptop ini. Layarnya akan terlihat tidak nyaman dalam posisi berdiri, dan akan silau dalam posisi duduk. Namun di kemiringan 70 derajat inilah kuncinya. Pengunjung harus menyentuh layar monitor MacBook untuk menyesuaikannya dengan posisi mata agar nyaman. Menurut Gallo, sentuhan ini akan membuat pengunjung merasa memiliki MacBook sebelum akhirnya benar-benar memilikinya (membeli). Dengan toko yang bersih, minimalis, transparan, terang, produk yang canggih dan sentuhan membuat pengalaman berbelanja di Apple Store menjadi pengalaman multisensoris. 
       Tidak hanya itu, setiap laptop, iPad, iPhone, semua dalam keadaan menyala dan terhubung ke internet. Hal ini membuat pengunjung dapat melakukan apa saja di internet melalui perangkat-perangkat tersebut. Para specialist juga tidak akan mengganggu Anda, Anda dapat mencobanya selama yang Anda mau. Bahkan mereka akan meminta izin Anda sebelum mereka menyentuh produk yang Anda coba, yang bahkan belum menjadi milik Anda. 
       Value produk, sebagai contoh, produk iPhone Apple, memiliki value dibanding  smartphone lainnya, yaitu kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. Jika dijabarkan lagi, value tersebut meliputi:
·         Teknologi layar sentuh, di mana semuanya, mulai dari sms, memilah-milah halaman utama, mencari kontak, dan browsing internet, dilakukan melalui layar. Menu dapat dipilih hanya menggunakan ujung jari anda.
·         Desain yang minimalis, simple, tapi terlihat lebih elegan, dan modern.
·         Sistem fitur penuh, jadi semua fasilitas ponsel, kamera, PDA, GPS, MP3 ada di iPhone.
       Dengan produk sekelas Apple, perusahaan masih mau melakukan semua ini untuk pengunjung tokonya. Inilah yang Steve Jobs maksud dengan VALUE. Produk Apple memang tidak untuk semua orang, namun bagi yang sudah menggunakan produk Apple, akan sulit merasakan pengalaman yang sama dengan produk lain. Dengan demikian, produk Apple menginginkan konsumennya yang tersegmentasi ini bisa semakin loyal dan tidak berniat pindah ke produk kompetitor. Kesimpulan : value dari produk Apple Inc. yang membedakan dari pesaing adalah program software, fitur, Apple Store, desain, dan teknologi.
       Diupdate 3 Januari 2018: Skandal dan kasus hukum Batterygate, yaitu kasus baterai iPhone bermasalah dan meledak. 
Baterai iPhone Bermasalah. Sumber: tekno.kompas.com
       Apple's Batterygate, ya, skandal akhir tahun perusahaan bonafid sekelas Apple. Ternyata perusahaan sekelas Apple pun bisa melakukan kesalahan fatal dalam membuat produknya (cacat produk), mending kalau hanya beberapa saja sehingga dapat diantisipasi (ganti rugi), tapi ini sudah banyak konsumen iPhone yang menjadi korban, sehingga kasusnya menjadi viral dan akhirnya membuat brand Apple sekarang menjadi jelek. Sebagaimana dilansir di Koran Pikiran Rakyat, 4 Januari 2018, para pemilik iPhone menuding pihak Apple sengaja memperlambat performa iPhone melalui upgrade system agar pengguna kesal dan pada akhirnya membeli iPhone terbaru. Pihak Apple pun mengakui mereka memang mengutak atik performa iPhone lama (khususnya seri 6 dan 7) yang mengakibatkan performa iPhone lama tersebut menjadi lambat. Namun, Apple beralasan bahwa penurunan performa tersebut justru bertujuan baik, yaitu agar masa pakai iPhone menjadi lebih lama dan membuat baterai lebih awet. Apple berupaya menarik simpati konsumen dengan menurunkan harga penggantian baterai iPhone dari Rp.1 juta menjadi Rp. 391 rb. Tapi, namanya kekecewaan konsumen yang memuncak membuat simpati tersebut menjadi tidak terlalu berarti. Apple kini bersiap-siap menerima konsekuensi berikutnya, yaitu pemasaran iPhone terbaru akan terhambat. Konsumen sudah tidak percaya lagi. Mereka beranggapan produk baru tersebut tetap akan menyimpan masalah baru dalam hal kualitas produk. Di samping itu, ketidakberesan tersebut terlanjur semakin menguat (mengingat alasan yang terlalu mengada-ngada) dan akhirnya membuat banyak pengguna berniat menggunakan jalur hukum class action, mengingat produk iPhone lama banyak yang cacat produk dan merugikan banyak konsumen. Di Prancis, seperti diberitakan Android Authority, Apple bisa didakwa melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan kesengajaan menurunkan kualitas produk. Menurut hukum di Prancis, hal itu bisa mengakibatkan peredaran produk Apple di Prancis ditarik.  Lalu, di Korsel, ribuan pengguna iPhone juga mengajukan class action ke pengadilan setempat dengan kasus tersebut. Dalam hukum yang berlaku di Korsel, adalah menjadi kewajiban perusahaaan untuk memberitahukan informasi secara lengkap akan produk/jasa yang ddijualnya. Sementara di AS, terjadi 15 class action untuk kasus tersebut. Tapi, menariknya, ada tuntutan penggugat yang dianggap mengada-ngada, yaitu meminta ganti rugi sebesar 999 Miliar dolar AS yang melebihi nilai kekayaan Apple (ini mah namanya materialistis dan pemerasan yang berlindung di balik hukum hehe..). Boleh mengajukan tuntutan ganti rugi, tp ya yang masuk akal lah dan realistis, agar tidak menjadi bahan tertawaan. Kasus ini sudah go international, bisa dikatakan Apple sangat terlambat mengatasi masalah di negaranya. Belum usai di negara sendiri, sudah menyebar ke negara lain. Kita tunggu saja, bagaimana proses selanjutnya dan bagaimana ending-nya?
       Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com


 
    
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Silakan berkomentar secara bijak
2. Terbuka terhadap masukan untuk perbaikan blog ini
3. Niatkan blogwalking dan saling follow blog sebagai sarana silaturahim dan berbagi ilmu/kebaikan yang paling simpel. Semoga berkah, Aamiin :)😇
4. Ingat, silaturahim memperpanjang umur...blog ;)😜

Pentingnya Cek Tekanan Angin Ban pada Sepeda Motor Secara Berkala dan Sesuai Prosedur

Bagi pengguna sepeda motor, mengecek tekanan angin ban sepeda motor harus dilakukan secara berkala (idealnya tiap dua bulan) demi keselamata...