Tidak terasa tahun pun sudah berganti, tahun 2017 telah usai, yang berlalu biarkan berlalu, kita sambut tahun 2018 dengan resolusi yang lebih baik, optimis, dan inovatif. Untuk hal-hal yang inovatif, baiknya diawali dengan inovasi penampilan diri, dimulai dari yang paling atas, yaitu gaya rambut hehe.. Banyak yang bilang gaya rambut mencerminkan kepribadian. Rasa optimis seseorang terlihat dari penampilan luarnya seperti gaya rambut. Menurut saya ada benarnya juga, orang yang kaku (otak kiri sentris) gaya rambutnya terlihat umum dan biasa saja, tapi orang yang berjiwa seni (dominan otak kanan) lebih senang dengan gaya rambut yang unik dan inovatif. Inovasi berarti aplikasi ide2 yang benar-benar baru, unik, dan berani melawan arus. Kalau berani melawan arus, ending-nya cuma 2: berhasil banget (dipuji habis2an) atau gagal total (dicela habis2an karena masih bagusan yang standar/biasa dilihat oleh umum). Begitupun inovasi hairstyle (gaya rambut) pria, tidak hanya bermain di jenis haircut yang kekinian seperti potongan undercut, spike, dsb, tapi juga bermain di motif supaya terlihat lebih unik. Inovasi hairstyle menunjukkan kepercayaan diri sang hairstylist (tentunya dibekali skill yang ok) dan juga sarana berekspresi sang konsumennya. Inovasi hairstyle menurut saya merupakan suatu seni, karena ada unsur filosofi dan keindahan dari karya yang dihasilkan. Filosofi ini lebih mengarah kepada karakter dan kepribadian orang yang dicukurnya. Berdasarkan info dari pakar gaya rambut pria, gaya rambut ikal identik dengan intelektual, keriting identik dengan pengamat, lurus identik dengan antusiasme dan keluguan, serta rambut jarang (botak) identik dengan ketegasan. Tapi, ada juga rambut pria justru dibiarkan panjang akibat tradisi dan budaya yang dianutnya. Contohnya di Jepang, ada tradisi dan budaya seorang samurai sejati bahwa rambutnya wajib dibiarkan panjang dan biasanya diikat ke belakang. Jika dilanggar tanpa alasan yang jelas, maka tidak berhak menjadi samurai sejati dan ikut berperang, sehingga turun kasta menjadi rakyat biasa saja. Bahkan, tradisi tersebut diartikan luas untuk zaman sekarang, intinya jika rambut panjang kemudian dicukur menandakan kegagalan dalam hidupnya.
|
Foto Pertama: Haircut Jenis Undercut Polos tanpa Motif. Model: Penulis Sendiri😜 |
|
Foto Kedua: Inovasi Hairstyle Motif Batik, ga tau Motif Batik Kota Mana itu hehe... Model: Penulis Sendiri😜 |
Inovasi hairstyle ekstrem dengan potongan rambut agak pendek (biasa pada umumnya), namun lebih bermain di motif, seperti motif batik seperti foto di atas. Motif tersebut tentunya memiliki filosofi, misal sebagai sarana berekspresi dan menunjukkan kebanggaan terhadap produk dalam negeri, yaitu batik hehe.. Motif yang dibuat hendaknya memperhatikan etika yg berlaku di masyarakat dan estetika (sisi seni dan keindahan), agar tidak menimbulkan prasangka buruk di kehidupan sosial. Kan ga mau niat bergaya rambut mohawk diwarna warni supaya keren tapi malah disangka penjahat dan dicurigai pihak keamanan saat jalan2 ke mall. Atau bergaya rambut gimbal acak-acakan malah disangka orang gila hehe.
Diupdate 25 Januari 2018: Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia dihebohkan dengan gaya rambut nyeleneh (kuncir cepol/skin fade dikuncir di bagian atas) wakil walikota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu ketika menggunakan seragam dinasnya dan diwawancara di TV. Jika posisi dia sebagai artis dan seniman, hal tsb adalah wajar, krn ada estetika dan keunikan agar semakin eksis. Tp, ketika dia menjadi pejabat negara yg hrs serba formal, sopan, santun, hrs menjadi teladan bagi bawahan dan juga membawa identitas kota yg dipimpinnya, hal tsb dipermasalahkan. Scr aturan, tdk dipermasalahkan (toh tdk diatur secara tertulis), tp scr etika yg berlaku di lingkungan ASN itulah yg dipermasalahkan. Apalagi, beliau adalah pejabat yg hrs memberikan contoh baik bagi bawahan serta kota yg dipimpinnya. Beruntung, beliau secara bijak menyadari kesalahannya, meminta maaf, dan menerima masukan yg baik.
|
Gaya Rambut Kuncir Cepol Pasha Ungu sbg Pejabat ASN. Terkadang antara Etika n Estetika itu Berlawanan. Niat Hati Mau Tampil Rapi tp Unik, yg terjadi mlh Timbul Kontroversi. Beruntung, Sdh Diklarifikasi secara Bijak. Sumber: jpnn.com |
Dari sisi hairstylist, semakin unik motif yang dibuat, maka akan semakin memiliki value tinggi, sehingga akan mendapat reputasi yang semakin baik di mata konsumen. Tapi, sekalinya gagal, maka konsumen akan mencela habis2n si hairstylist, kapok untuk datang kembali, bhkn bisa menyebarkan testimoni buruk kpd oranglain, sehingga image si hairstylist jadi jelek. Membuat motif khusus pada rambut memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada cukur biasa, sehinga tidak heran hairstylist meminta bayaran lebih (biasanya 2 kali lipat). Hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, mencukur rambut di salon hairstylist (yg ktnya
terbaik dan
terjangkau di
Cimahi), yaitu Salon
Haris yang berlokasi di lokasi strategis Kota Cimahi, yaitu di Cibabat (dekat Polres Cibabat), Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Segmentasi untuk umum, rambut pria dan wanita, semua umur, walaupun kenyataannya konsumen kebanyakan pria muda generasi milenial (kelahiran 1981 ke ats), umumnya datang dari Cimahi dan se-Bandung Raya. Mnrt sy ini lbh tepat disebut
barbershop (dgn tempat sederhana tp bersih), bkn salon maupun pangkas rambut tradisional. Saya mencoba mencukur di tempat tersebut pada dua waktu yang berbeda. Pada kunjungan pertama, saya coba gaya rambut modern tapi simpel dan menyesuaikan bentuk wajah, yaitu gaya rambut undercut (Foto pertama). Cukur simpel tersebut dihargai Rp. 15 rb saja tanpa ada pijat (mgkn tdk dibekali keahlian itu). Lalu, karena puas, sekitar bbrp bln, saya datang lagi pada kunjungan kedua, saya ingin coba yang lebih ekstrem tapi tetap elegan, yaitu bermain di motif. Sempat search di google, motif apa yang digunakan, akhirnya tertarik pada motif batik, dengan alasan ikut melestarikan produk lokal batik hehe.. Kemudian, foto di internet discreenshot, lalu diserahkan ke hairstylist utk membuat motif spt di foto tadi atau minimal mirip lah, sisanya silahkan kalau mau dimodifikasi. Dihargai Rp. 30 rb (harga 2 kali lipat karena membutuhkan keahlian dan ketelitian lebih) dan hasilnya memuaskan, ekstrem, unik, tapi tetap elegan seperti tampak pada foto kedua di atas. Dengan
harga terjangkau, malah ga jauh beda harganya dengan pangkas rambut tradisional (walaupun tempat sederhana n nyempil di gang),
hasil ok dan pelayanan
ramah (keramahan sngt menentukan testimoni yg baik n ikhlas), maka barbershop
Haris ini
sangat direkomendasikan. Bandingkan dengan barbershop di mall2, sekali potong rambut bisa Rp 50 rb-100 rb, krn hrs byr pajak gede, sewa mall, brand, dan kenyamanan, trmsk AC. Tapi, itu adalah pilihan.
|
Sumber: Google |
|
Segmentasi utk Umum, Faktanya Mayoritas Pria Generasi Milenial dan Antriannya Lumayan, Terutama Plg Sekolah/Kuliah/Kerja n Saat Liburan. Lebih Pas disebut Barbershop daripada Salon |
|
Nama Salon Diambil dari Nama Owner-nya Om Haris (yang Berdiri Paling Kiri), msh Suka Turun Tangan, walaupun sdh Pny bbrp Pegawai Pria Khusus Potong Rambut dan bbrp Pegawai Wanita utk Cuci Rambut |
Melihat experience saya tadi, maka saya berpendapat bahwa mungkin ini yang membedakan seorang hairstylist sejati dengan tukang cukur biasa.
Diupdate 7 Juli 2018: Om Haris, sang hairstylist, jg terbiasa mencukur rambut anak2 dan bahkan bayi, baik laki2 maupun perempuan. Pdhl, mencukur rambut anak2 dan bahkan bayi membutuhkan ketelitian n kesabaran khusus, apalagi bagi mereka yg hiperaktif maupun rewel bkl lbh sulit diatur. Tp om Haris cs ini sptnya sdh tau ilmunya, mahir membaca karakter pelanggannya hehe..
|
Salon Haris jg bisa Mencukur Rambut Anak2 (Sblh Kiri) dan bhkn Bayi (Sblh Kanan, dipangku) |
Hairsylist sejati harus memiliki skill lebih dan up to date terhadap hairstyle secara global. Hairstylist sejati harus bisa membedakan mana gaya rambut jadul (kuno) yang dianggap ketinggalan zaman, serta mana gaya rambut jadul yang terlihat klasik dan antik sampai sekarang karena memiliki keunikan tersendiri. Gaya rambut klasik memiliki value yang tinggi serta penggemar yang banyak (segmen tertentu) dibanding gaya rambut jadul yang cenderung seadanya saja. Buat yang agak kebingungan definisi klasik, saya jabarkan bahwa klasik menurut KBBI adalah suatu hal yang mempunyai nilai tinggi, unggul, dan dibutuhkan pengakuan seluruh dunia dan membutuhkan waktu yang lama untuk diakui sebagai klasik. Jadi, dapat disimpulkan klasik itu adalah kuno yang bernilai tinggi dan sudah diakui oleh banyak orang.
|
Tidak Semua Gaya Rambut Jadul itu Ketinggalan Zaman, Ada yang Terlihat Klasik, Unik, dan Justru bisa Dikombinasi dengan Gaya Rambut Zaman Now. Sumber: https://dagelan.co | |
|
|
Gaya Rambut Pesepakbola Top Dunia: Fabregas, Mau yang Klasik (Kiri), Mau yang Modern (kanan), Sama2 Keren. Sumber: brilio.net |
Diupdate 26 April 2018: Setiap org terkenal, spt artis n olahragawan internasional sangat memperhatikan penampilan fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki, trmsk gaya rambut. Bagi mereka, penampilan menjadi first impression agr dikagumi n jd inspirasi bagi bnyk org. Apalagi mereka selalu disorot media n televisi, shg ada cela sedikit soal penampilan sj akn ketahuan n digosipin. Penampilan juga menjadi penting utk menunjang kepercayaan diri. Bhkn, bagi profesi tertentu, spt atet cabang sepak bola, MMA, tinju, dan sebagainya, penampilan+gaya rambut penting utk membuat lawan mainnya down n terintimidasi, shg performanya sang lawan menjadi krg maksimal. Dengan kata lain, penampilan diri bs sbg salah satu bntk teror mental jg bagi sang lawan. Tidak kalah pentingnya, bagi org terkenal, penampilan n gaya rambut bisa menarik sponsor utk meng-endorse mereka, shg menambah pemasukan jg, tentunya dgn kerja sama yg saling menguntungkan.
|
Penampilan Sangar Mcgregor (Atlet MMA Dunia) ditunjang dgn Fisik yg Kekar, Tatapan yg Tajam, Tato, Brewok, n Gaya Rambut yg Pas, shg Cocok utk Meneror Mental Lawan. Penampilan Sangar Mcgregor bs Menjadi Inspirasi bagi Seorang Preman shg Sngt Menunjang Profesinya sbg Preman Sejati😜. Sumber: elconfidencial.com |
Jika inovasi gaya rambut tidak direncanakan dengan baik, misal tidak menyesuaikan dengan bentuk wajah dan pipi, serta yang lainnya, bisa2 malah menjadi gagal, bahkan lebih buruk dari gaya rambut standar atau pada umumnya. Jadi, memang harus si hairstylist-nya punya skill dan pengalaman ok, serta orang yang dicukurnya pun harus rada kritis dan cerewet (dalam arti positif) agar mendapatkan hasil terbaik.
|
Niat Hati Punya Gaya Rambut yang Unik & Keren, tapi Maaf...Jatuhnya Jadi Aneh atau Istilah Sekarang Malah Bikin Gagal Paham. Sumber: yukepo.co |
Kesimpulannya, kalau ingin inovasi gaya rambut benar-benar berhasil dan mendapatkan pujian banyak orang, maka hairstylist yang punya skill dan pengalaman ok, serta reputasi mantap saja tidak cukup, tapi juga harus ada sikap cerdas dan kritis dari orang yang dicukurnya, ada komunikasi dua arah, bahkan kalau perlu disertai contoh gaya rambut di internet, nantinya bisa saja tinggal di-ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Biasanya dikombinasi dengan cambang, kumis, dan jenggot, sehingga hasilnya akan lebih baik seperti gaya rambut (modern) Fabregas tadi. Tapi sebagus apapun inovasi gaya rambut, jangan sampai bertentangan dengan etika, norma, budaya, tradisi, ataupun apalah namanya, yg berlaku di masyarakat. Karena setiap kota, setiap negara, tentunya memiliki etika yang berbeda-beda. Menurut kota A hal tersebut bagus belum tentu menurut kota B, begitupun seterusnya.
_
BalasHapusGaya rambut kekinian itu umumnya pinggirnya tipis
HapusTepat sekali, pinggir samping n ujung bawah bagian blkg jg ditipisin..
BalasHapus