Tahun 2019 harus diakui menjadi tahun terbaik bagi kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Inggris, yaitu Liga Primer Inggris / English Premier League. Indikatornya:
1. Wakil dari Liga Primer Inggris berjaya di babak final pada dua kompetisi terbaik benua Eropa (bahkan diakui yang terbaik juga di dunia) yaitu:
1. Wakil dari Liga Primer Inggris berjaya di babak final pada dua kompetisi terbaik benua Eropa (bahkan diakui yang terbaik juga di dunia) yaitu:
- Kasta pertama final Liga Champions UEFA 2018/2019, diwakili Tottenham Hotspur vs Liverpool, dengan skor 0-2 dan juaranya Liverpool
- Kasta kedua final Liga Eropa UEFA 2018/2019, diwakili Chelsea vs Arsenal, dengan skor 4-1 dan juaranya Chelsea
Dominasi tersebut masih berlanjut karena sang juara dari kedua kompetisi tersebut akan dipertemukan kembeli dan berduel memperebutkan piala Super Eropa 2019.
2. Sebanyak 17 tim Liga Primer mendapatkan pemasukan hak siar yang lebih besar dari liga-liga lainnya, bahkan dari juara Liga Champions UEFA itu sendiri (sumber: goal.com). Jangan heran, pemasukan tim-tim medioker dari liga kompetitor jauh lebih rendah dengan tim-tim medioker Liga Primer Inggris. Hal itulah yang membuat investor lebih senang berinvestasi di Liga Primer Inggris dan tentu saja menarik minat pemain berikut pelatih kelas dunia untuk bergabung di Liga Primer Inggris
3. Uang melimpah & sponsor berdatangan. Tentu saja dengan keadaan tersebut bisa membeli fasilitas terbaik, termasuk VAR/Video Assistant Referee) yang harganya mencapai Rp. 7 Miliar😱. Ujung dari pengadaan fasilitas terbaik tentu saja kualitas liga yang berujung pada prestasi tim nasional. Liga Inggris menjadi surga bagi pemain maupun pelatih lokal Inggris, Eropa, maupun luar Eropa untuk meningkatkan performa terbaiknya hingga dilirik tim nasional.
2. Sebanyak 17 tim Liga Primer mendapatkan pemasukan hak siar yang lebih besar dari liga-liga lainnya, bahkan dari juara Liga Champions UEFA itu sendiri (sumber: goal.com). Jangan heran, pemasukan tim-tim medioker dari liga kompetitor jauh lebih rendah dengan tim-tim medioker Liga Primer Inggris. Hal itulah yang membuat investor lebih senang berinvestasi di Liga Primer Inggris dan tentu saja menarik minat pemain berikut pelatih kelas dunia untuk bergabung di Liga Primer Inggris
3. Uang melimpah & sponsor berdatangan. Tentu saja dengan keadaan tersebut bisa membeli fasilitas terbaik, termasuk VAR/Video Assistant Referee) yang harganya mencapai Rp. 7 Miliar😱. Ujung dari pengadaan fasilitas terbaik tentu saja kualitas liga yang berujung pada prestasi tim nasional. Liga Inggris menjadi surga bagi pemain maupun pelatih lokal Inggris, Eropa, maupun luar Eropa untuk meningkatkan performa terbaiknya hingga dilirik tim nasional.
Kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia (Liga 1) sebenarnya cukup prospektif. Sepak bola menjadi industri yang menggiurkan dan menggerakkan ekonomi kreatif bangsa. Namun, apakah itu saja cukup? Liga 1 Indonesia yang tahun lalu menempati peringkat 3 terbawah di Asia Tenggara (sumber: okezone.com), ternyata masih memiliki banyak masalah yang harus dibenahi, mulai dari jadwal pertandingan yang mudah sekali berubah dan ditunda, izin keramaian yang sulit didapat, wasit yang tidak adil, isu pengaturan skor, sampai kerusuhan oknum suporter yang masih saja terjadi.
Sudah saatnya operator Liga 1 Indonesia mengadakan riset, studi, banding, dan juga ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) terhadap kesuksesan Liga Primer Inggris yang sebentar lagi kembali dimulai (tanggal 10 Agustus 2019). Tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada, seperti finansial, perangkat pertandingan, ahli IT, dan sebagainya.
Apa saja yang harus mulai ditiru dari Liga Primer Inggris demi kemajuan Liga 1 Indonesia?
1. Menyusun jadwal pertandingan secara tertib & sistematis, jarang sekali ditunda
- Di samping menggunakan sistem komputerisasi, penyusunan jadwal Liga Primer Inggris harus mendapatkan kesepakatan dari semua klub yang bertanding, termasuk pihak keamanan setempat
- Di Indonesia, saya perhatikan sistemnya kumaha engke/gimana nanti, yang penting operator sudah melaksanakan tugasnya untuk menyusun jadwal tanpa melibatkan pemangku kepentingan/stakeholder lain seperti klub yang bertanding dan pihak keamanan. Jangan heran, baru beberapa pertandingan sudah ada keberatan dari pihak klub dan pertandingan tiba-tiba ditunda akibat tidak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Belum lagi jadwal pertandingan tunda terkadang terlalu dekat dengan pertandingan reguler.
2. Pihak kepolisian ikut aktif dan terlibat sejak awal penyusunan jadwal pertandingan, jarang mendengar izin keramaian tidak didapat
- Di Liga Primer Inggris, sejak jadwal dirumuskan, pihak keamanan setempat dilibatkan apakah jadwal pertandingan memang benar-benar aman untuk dilaksanakan atau tidak. Jika izin keramaian tidak didapat, itu benar-benar akibat situasi yang sangat darurat/di luar kemampuan manusia
- Di Indonesia. sistemnya kumaha engke/gimana nanti, pihak keamanan diberi jadwal pertandingan resmi, baru nyadar saat hari-H berdekatan dengan hari buruh, bentrok dengan pemilu, bentrok dengan kunjungan tamu negara, dan sebagainya. Akibatnya harus mengalah dan pertandingan sering ditunda, mengingat jumlah polisi masih tidak sebanding dengan penduduk setempat
- Ada peran asisten kepolisian dari pihak sipil (mirip satpol lah) yang disebut steward. Di Inggris, steward harus fokus menghadap penonton, sementara di Indonesia, steward malah ikut menonton bola, mungkin ke depannya harus direkrut steward yang bukan penggila bola hehe..
- Dilansir dari boombastis.com, demi menjaga keamanan suatu negara secara optimal, PBB menyarankan agar jumlah polisi sebanyak 222 untuk 100 ribu penduduk atau 1 polisi untuk 450 penduduk
- Di Inggris, rasio polisi dengan jumlah penduduk belum ideal (untuk rasionya saya belum dapat info) akibat masalah anggaran tahun 2018 yang menyebabkan banyak polisi yang terpaksa berhenti bekerja. Sementara di Indonesia, jumlah polisinya termasuk yang terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, & Rusia. Tapi, anehnya tetap saja rasionya belum ideal, yaitu 1 polisi untuk 750 penduduk
- Walaupun rasio polisi di Ingris dan Indonesia sama-sama belum ideal, tapi tidak ada salahnya pihak kepolisian di Indonesia mengadakan riset dan studi banding ke Inggris, khususnya yang berkaitan dengan keamanan dan izin keramaian pertandingan sepak bola, karena jujur saja, kepolisian di Inggris lebih baik dalam mengamankan pertandingan sepak bola, termasuk dalam hal memberikan izin keramaian. Seharusnya bisa dibuat lebih simpel dan tidak ribet.
3. Sumber daya manusia dan fasilitas pendukung yang berkualitas
- Untuk sumber daya manusia adalah kualitas pemain, tim pelatih, manajemen, wasit, operator liga, sampai suporternya sendiri. Lihat saja, jarak antara lapangan dengan bangku penonton sangat dekat, karena begitu yakin pertandingan akan tertib ditambah diawasi secara profesional. Oknum suporter Inggris pernah berbuat onar & brutal, dikenal dengan nama Hooligan, tapi semakin ke sini sudah semakin tertib mengingat oknum tersebut mendapatkan hukuman yang setimpal, bahkan sampai ada yang dihukum penjara seumur hidup
- Untuk suporter Liga 1 Indonesia, jarak antara lapangan dengan bangku penonton cukup jauh dan dibatasi sekat/pagar yang tinggi. Ini menandakan masih ada kekhawatiran suporter berbuat ulah. Ke depannya, perlu ada riset dan studi banding ke Inggris, bagaimana mereka berperilaku. Semua memiliki peran demi memajukan sepak bola.
- Sedangkan fasilitas pendukung seperti stadion, kondisi rumput, lahan parkir, perangkat teknologi (IT), perlengkapan untuk pemain, sport science, dan sebagainya. Semuanya tersedia dengan kualitas nomor 1, sehingga menjadi bahan riset dan studi banding untuk PSSI dan operator liga. Jika kualitas kompetisi semakin bagus, sponsor akan berdatangan, dan fasilitas terbaik akan didapatkan. Suporter pun akan betah berlama-lama di stadion dan rela mengeluarkan uang sebanyak apapun demi tim kesayangannya
4. Liga wajib berhenti saat tim nasional main atau ada Liga Champions
- Sehebat-hebatnya Liga Primer Inggris, pengelola setempat tetap tunduk pada organisasi sepak bola tertinggi di Inggris (FA), eropa (UEFA) dan tentu saja induknya (FIFA). Harus ada kesamaan persepsi dari FIFA dan cabangnya agar pelaksanaan liga ujungnya adalah tim nasional (timnas). Jadwal pertandingan dibuat sedemikian rupa agar jadwal timnas dan liga tidak bentrok. Ada waktu recovery walaupun masih diprotes klub akibat belum ideal, apalagi di Liga Primer Inggris ada pertandingan lembur saat libur akhir tahun/Boxing Days, tapi karena demi bisnis dan sudah disepakati bersama ya sudah dipatuhi saja. Juga ada Liga Champions UEFA & Liga Eropa UEFA. Bagi wakil Liga Primer Inggris yang berlaga di salah satu ajang tersebut disesuaikan jadwalnya
- Terkadang dikenal istilah virus FIFA di mana banyak pemain tumbang akibat turnamen tim nasional yang terlampau padat, mengingat jadwal di klubnya pun sudah luar biasa banyak. Namun mengingat ini sudah jadi kesepakatan bersama, maka risikonya pun ditanggung bersama, jadi bukan ulah FIFA🤪
- Nah uniknya di Indonesia, PSSI sebagai organisasi sepak bola tertinggi justru berani melanggar aturan FIFA dengan berdalih ada statuta PSSI yang lebih diprioritaskan untuk dipatuhi. Contoh: liga main timnas tetap jalan seperti sudah menjadi tradisi, toh klub yang pemainnya dipanggil timnas mendapatkan kompensasi yang besar. Ini sama saja membuat klub kehilangan sebagian kekuatannya di liga & hancur secara perlahan. Sebenarnya kalau niat, klub yang dirugikan bisa mengadu ke FIFA, masalahnya mereka sudah dibungkam oleh kompensasi dari PSSI dan malah takut dituntut balik mungkin hehe... Tapi, walau bagaimanapun, tradisi buruk tersebut harus diubah. Operator Liga 1 Indonesia juga wajib mengakomodir wakil Liga 1 Indonesia yang berjuang di Liga Champions Asia maupun Piala AFC.
- Nah uniknya di Indonesia, PSSI sebagai organisasi sepak bola tertinggi justru berani melanggar aturan FIFA dengan berdalih ada statuta PSSI yang lebih diprioritaskan untuk dipatuhi. Contoh: liga main timnas tetap jalan seperti sudah menjadi tradisi, toh klub yang pemainnya dipanggil timnas mendapatkan kompensasi yang besar. Ini sama saja membuat klub kehilangan sebagian kekuatannya di liga & hancur secara perlahan. Sebenarnya kalau niat, klub yang dirugikan bisa mengadu ke FIFA, masalahnya mereka sudah dibungkam oleh kompensasi dari PSSI dan malah takut dituntut balik mungkin hehe... Tapi, walau bagaimanapun, tradisi buruk tersebut harus diubah. Operator Liga 1 Indonesia juga wajib mengakomodir wakil Liga 1 Indonesia yang berjuang di Liga Champions Asia maupun Piala AFC.
Final Liga Champions 2019 Dikuasai Wakil Liga Primer Inggris. Bahkan, Liga Primer Inggris Banyak Mengorbitkan Pemain Tim Nasional Kelas Dunia. Sumber Gambar Logo: Akun IG real.stav |
5. VAR
- VAR atau Video Assistant Referee merupakan teknologi yang membantu wasit untuk meninjau keputusan wasit utama dengan melihat rekaman video instan dan dikerjakan oleh beberapa pegawai khusus yang profesional tapi netral, biasanya meninjau apakah pemain lawan handsball atau tidak, diving atau tidak, bola sudah keluar lapangan atau belum, bola sudah melewati garis gawang (gol) atau tidak, & pemain sudah terjebak offside atau belum
- Demi meminimalisir kesalahan, VAR resmi digunakan di Liga Primer Inggris mulai musim 2019/2020 dan disetujui oleh klub yang terlibat di kompetisi. Tidak hanya kesiapan teknologinya, tapi juga pihak yang mengoperasikannya dan juga komunikasi efektif antara pihak yang mengoperasikan VAR dengan pengambil keputusan dalam pertandingan, yaitu tim wasit (sumber: www.tribunnews.com)
- Sedangkan operator Liga 1 Indonesia siap untuk menggunakan VAR pada putaran kedua kompetisi mulai musim 2019/2020 (sumber: bolatimes.com). Harga perangkat VAR lebih dari Rp. 7 Miliar. Masalahnya, sesuai standar FIFA, anggaran VAR dibebankan kepada klub tuan rumah. Untuk klub elite sih tidak masalah? tapi bagaimana dengan klub kecil? apa perlu disubsidi? atau ada sponsor khusus? Bagaimana dengan utang klub dan operator liga sebelumnya? Semoga bisa terealisasi putaran kedua musim ini, tapi dengan catatan utang klub dan operator liga diselesaikan terlebih dahulu. Di-update 18 Juni 2019: PSSI & operator liga 1 tahun 2019 batal menggunakan VAR dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia/SDM #sudahkuduga (sumber: https://bolalob.com).
- Sedangkan operator Liga 1 Indonesia siap untuk menggunakan VAR pada putaran kedua kompetisi mulai musim 2019/2020 (sumber: bolatimes.com). Harga perangkat VAR lebih dari Rp. 7 Miliar. Masalahnya, sesuai standar FIFA, anggaran VAR dibebankan kepada klub tuan rumah. Untuk klub elite sih tidak masalah? tapi bagaimana dengan klub kecil? apa perlu disubsidi? atau ada sponsor khusus? Bagaimana dengan utang klub dan operator liga sebelumnya? Semoga bisa terealisasi putaran kedua musim ini, tapi dengan catatan utang klub dan operator liga diselesaikan terlebih dahulu. Di-update 18 Juni 2019: PSSI & operator liga 1 tahun 2019 batal menggunakan VAR dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia/SDM #sudahkuduga (sumber: https://bolalob.com).
6. Transparansi pengelolaan liga dan klub
- Transparansi utamanya dalam hal finansial, yaitu apa saja dan berapa pemasukan untuk liga maupun klub, bagaimana pengelolaannya, pembagian pendapatannya, serta pengeluarannya. Pengeluaran terbesar untuk mengontrak dan menggaji pemain berikut pelatih (dijelaskan secara rinci besaran nilai kontrak, gaji, durasi kontrak, asuransi, dan sebagainya). Operator Liga Primer Inggris berikut klub yang terlibat begitu disiplin dalam hal transparansi keuangan
- Sementara Liga 1 Indonesia masih menganggap beberapa hal (yang harusnya dibuka secara transparan) justru terlihat disembunyikan dengan dalih itu rahasia dan privasi perusahaan yang sudah diatur secara khusus (ada hukum perusahaannya). Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan, apalagi jika harta pribadi pemilik klub mencakup keuangan klub, seharusnya dipisah. Misal: tahun lalu klub Sriwijaya FC yang bertabur bintang tiba-tiba kolaps akibat manajernya kalah pilkada, ngutang, dan terpaksa mengorbankan keuangan klub, akhirnya pemain bintangnya kabur, prestasi tim hancur, dan degradasi ke Liga 2. Beruntung, kondisi klub masih bisa diselamatkan. Belum lagi, ada klub yang menunggak gaji pemain, masalah transparansi gaji pemain, hak siar, lalu operator Liga 1 masih berutang, PSSI terkontaminasi politik+konflik kepentingan, dan sebagainya. Semuanya bermuara pada transparansi yang hanya setengah-setengah. Sudah saatnya manajemen klub, operator Liga 1, dan juga PSSI belajar lah ke operator Liga Primer Inggris, klub-nya, dan juga FA (PSSI-nya Inggris)
7. Penegakan hukum
7. Penegakan hukum
- Liga Inggris disebut-sebut sebagai liga termahal di dunia, maka penegakan hukumnya pun tidak main-main dendanya, bahkan FA sangat detail mencari kesalahan pemain dan klub, terutama pemain bintang dan klub elite
Contoh:
a. Tendangan kungfu Cantona ke arah suporter diganjar hukuman dilarang bermain selama 9 bulan+denda Rp. 428 juta
b. Rio Ferdinand lupa menghadiri tes doping diganjar hukuman dilarang bermain selama 8 bulan+denda Rp. 713 juta
c. Roy Keane membuat pengakuan di autobiografinya bahwa dia sengaja mencederai seorang pemain lawan (Alf-Inge Halland) pada derby manchester diganjar hukuman denda Rp. 2 Miliar
d. Klub pun dibayang-bayangi sanksi financial player seperti yang dialami Chelsea awal 2019 akibat merekrut pemain di bawah umur. Sanksinya pun tidak main-main, dilarang beraktivitas dalam 2 jendela transfer & denda total Rp. 15,5 Miliar
(Sumber: bola.tempo.co dan bola.kompas.com)
- Bagaimana penegakan hukum di Liga 1 Indonesia? dendanya belum seberani Liga Primer Inggris😜 & berkaca pada tahun lalu, komisi disipilin PSSI cenderung tebang pilih, ada yang pelanggarannya berat hukumannya ringan, sebaliknya ada yang pelanggarannya ringan justru hukumannya berat. Tapi ada juga yang sesuai/adil walaupun belum menyentuh dalangnya, seperti:
a. Kasus pengaturan skor (sampai 4 kali) dilakukan oleh klub PS Mojokerto diganjar hukuman satu musim tidak boleh ikut kompetisi apapun
b. Kasus suap yang dilakukan anggota komite eksekutif PSSI Hidayat diganjar dilarang beraktivitas di dalam dunia sepak bola selama 3 tahun dan denda Rp. 150 juta
(Sumber: www.cnnindonesia.com)
Tapi tetap saja perlu ada perombakan komisi displin PSSI ke depannya, rekrut orang hukum berkualitas tapi netral, tidak punya kepentingan apapun, fokus bekerja, tidak menyambi, mengerti seputar hukum sepak bola di Indonesia dan dunia, mengusut akar masalah dari suatu kasus (ini masih kurang), serta belajar ke komisi disiplin FA Liga Primer Inggris.
Demikian artikel ini saya buat, memang Liga Primer Inggris masih menyimpan kelemahan, seperti dianggap terlalu mahal lah, jadwal Boxing Days yang tidak manusiawi, dan terlalu banyak pemain asingnya, tapi itu semua tertutupi dengan kelebihannya, sehingga pantas disebut sebagai Liga terbaik di dunia. Liga 1 Indonesia sudah sepatutnya melakukan ATM (Amati, Tiru, & Modifikasi) terhadap Liga Primer Inggris, tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan, agar menjadi liga terbaik, minimal di Asia Tenggara dulu. Kalu sudah begitu, prestasi timnas akan mengikuti.
Oh ya, mumpung masih suasana Lebaran, mohon maaf lahir batin ya, mohon maaf juga jika artikel blog ini masih banyak kekurangan (dengan senang hati saya nantikan masukannya untuk perbaikan blog ini)😇.
Silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan dan kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah dan solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Contoh:
a. Tendangan kungfu Cantona ke arah suporter diganjar hukuman dilarang bermain selama 9 bulan+denda Rp. 428 juta
b. Rio Ferdinand lupa menghadiri tes doping diganjar hukuman dilarang bermain selama 8 bulan+denda Rp. 713 juta
c. Roy Keane membuat pengakuan di autobiografinya bahwa dia sengaja mencederai seorang pemain lawan (Alf-Inge Halland) pada derby manchester diganjar hukuman denda Rp. 2 Miliar
d. Klub pun dibayang-bayangi sanksi financial player seperti yang dialami Chelsea awal 2019 akibat merekrut pemain di bawah umur. Sanksinya pun tidak main-main, dilarang beraktivitas dalam 2 jendela transfer & denda total Rp. 15,5 Miliar
(Sumber: bola.tempo.co dan bola.kompas.com)
- Bagaimana penegakan hukum di Liga 1 Indonesia? dendanya belum seberani Liga Primer Inggris😜 & berkaca pada tahun lalu, komisi disipilin PSSI cenderung tebang pilih, ada yang pelanggarannya berat hukumannya ringan, sebaliknya ada yang pelanggarannya ringan justru hukumannya berat. Tapi ada juga yang sesuai/adil walaupun belum menyentuh dalangnya, seperti:
a. Kasus pengaturan skor (sampai 4 kali) dilakukan oleh klub PS Mojokerto diganjar hukuman satu musim tidak boleh ikut kompetisi apapun
b. Kasus suap yang dilakukan anggota komite eksekutif PSSI Hidayat diganjar dilarang beraktivitas di dalam dunia sepak bola selama 3 tahun dan denda Rp. 150 juta
(Sumber: www.cnnindonesia.com)
Tapi tetap saja perlu ada perombakan komisi displin PSSI ke depannya, rekrut orang hukum berkualitas tapi netral, tidak punya kepentingan apapun, fokus bekerja, tidak menyambi, mengerti seputar hukum sepak bola di Indonesia dan dunia, mengusut akar masalah dari suatu kasus (ini masih kurang), serta belajar ke komisi disiplin FA Liga Primer Inggris.
Demikian artikel ini saya buat, memang Liga Primer Inggris masih menyimpan kelemahan, seperti dianggap terlalu mahal lah, jadwal Boxing Days yang tidak manusiawi, dan terlalu banyak pemain asingnya, tapi itu semua tertutupi dengan kelebihannya, sehingga pantas disebut sebagai Liga terbaik di dunia. Liga 1 Indonesia sudah sepatutnya melakukan ATM (Amati, Tiru, & Modifikasi) terhadap Liga Primer Inggris, tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan, agar menjadi liga terbaik, minimal di Asia Tenggara dulu. Kalu sudah begitu, prestasi timnas akan mengikuti.
Oh ya, mumpung masih suasana Lebaran, mohon maaf lahir batin ya, mohon maaf juga jika artikel blog ini masih banyak kekurangan (dengan senang hati saya nantikan masukannya untuk perbaikan blog ini)😇.
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ |
Blog 3: listrikvic.blogspot.com
To be honest, I don't watch football
BalasHapusNever mind. You are the first visitor & comment to this article. Respect for that. Thanks
HapusMenurut saya persepakbolaan indonesia sudah sangat bagus mas ya,..terlihat dari gaji dan bonus yang diberikan pemerintah kepada pemainnya,..cuma yang perlu diperhatikan adalah para suporternya ituloh,..sering bentrok,..ha-ha-ha 😁😂😂😂
BalasHapusKalau dikaitkan ke industri & ekonomi kreatif cukup menjanjikan, tapi tetap saja prestasi yang utama, Indonesia masih taraf berkembang, setidaknya untuk jadi raja Asia Tenggara saja dulu masih belum. Untuk suporter kita banyak kok yang baik & kreatif, tapi ada saja oknum yang merusak yang harusnya wajib mendapatkan pendidikan agama, attitude, & bela negara, bukan fanatisme sempit yang diingat. Oknum suporter Inggris sempat disebut2 yang terbrutal & ternekat di dunia, disebut Hooligan. Sekarang sudah jarang terdengar & semakin tertib, tentunya Indonesia harus belajar juga ke sana bagaimana menghadapi suporter. Thx sudah mampir & sharing ke blog saya
HapusVAR otw mas mulai diterapin. Smgaa aja deh bisa dan utk sistem dan pelaksanaan ny smga bs lebih baik nih liga sope hehe
BalasHapusYa, kemungkinan putaran kedua. Bukan hanya VAR saja sih, tapi juga orang yang mengoperasikannya (punya skill tapi netral) & cara berkomunikasi cepat tapi efektif dengan wasit. Thx sudah mampir
Hapusberdoa aja mas, smga isu utk pengaturan juara jg udah ilang hehe.
HapusIsu pengaturan skor itu seperti... maaf kentut di tengah kerumunan, baunya ada tapi dalangnya ga ketahuan, ga ngaku, bahkan tenang2 aja. Kl yang ketangkap selama ini saya kira belum menyentuh akarnya. Ga usah jauh2 lah, komentar blog saya, itu ada aja spam promo judi bola&langsung saya hapus hehe.. Semoga diusut tuntas
HapusInfo terbaru 18 Juni 2019, si plin plan PSSI & operator liga 1 batal menggunakan VAR. Mungkin, anggarannya buat yang lain saja hehe.. #sudahkuduga
HapusSudah lama tidak mendengar kabar PSSI dan tentang sepak bola. Thank you yah buat artikelnya.
BalasHapusThx sudah mampir, semoga saja PSSI & sepak bola Indonesia lebih baik lagi
Hapussejujurnya, mengikuti perkembangan bola adalah bikin pusing :D
BalasHapusYa, kalau bola sudah dibawa ke politik&dikorupsi. Tapi kalau main gim bola di PS4, apalagi yang virtual reality malah menyenangkan hehe... Thx sudah berkunjung ke blog saya
HapusDulu saya penggemar sepakbola Indonesia, dari timnas nya hingga tim liga-liga di Indonesia. Namun, sejak dibongkarnya kasus mafia bola saya jadi males nonton bola Indonesia lagi. Saya terlalu pesimis persepakbolaan di Indonesia bisa maju :(
BalasHapusMemang mafia ga jauh beda sama koruptor, daya merusaknya begitu besar. Ujungnya prestasi timnas ya gitu2 aja, jadi raja Asia Tenggara pun berat, begitupun liganya, tiga besar Asia Tenggara pun tidak. Sangat disayangkan padahal secara ekonomi sangat menjanjikan. Semoga saja dalang dan bos para mafia segera diusut. Thx sudah sharing
HapusMasih jauh om kalo harus mengekor kesana, secara organisasi tertinggi yg mengurusi persepakbolaan juga masih carut marut.. Pesimis 2 thn kedepan bisa berubah..
BalasHapusIya sih, tapi harus mulai dilakukan karena secara industri sangat menjanjikan. Jadi jangan tanggung-tanggung studi banding ke sana sekalian, dengan catatan PSSI-nya harus bersih dulu jangan malah jadi seperti partai politik bukan organisasi sepak bola hehe... Thx sudah sharing
Hapusiya om.. kualitas SDM yang ada di strutural akan sangat mempengaruhi para atletnya..
HapusSemoga ada peningkatan dari tahun ketahun
Doa dan harapan yang sama. Aamiin
HapusI used to watch soccer when I was a girl and I liked it very much, sadly I don't have the ime to do it now anymore. I know that England has some of the best soccer teams and offer quite a show for the viewers but I believe that every region should also give importance to its sports and teams as much as to other countries.
BalasHapusThank you for following me, I am following you too. Hope to read your comments soon again.
I appreciate that you liked watch soccer. Yes, I agree. Each country has players with distinctive talents. English with kick and rush, spain with tiki taka skills, Brazil with technique&dribble. So also on Indonesia has player with speed & agility. But speed & agility are not enough. They must learn to Premier League. But, before that, they must increase their perform. Thx for sharing & follback. Warm greetings
Hapussaya paling sebel kalo liat bola liga indonesia udah berantem
BalasHapusMemang kalau udah rusuh ujung2nya pertandingan sudah tidak enak ditonton. Thx sudah mampir
HapusCierto aunque no me gusta el fútbol. Buen día te mando un beso
BalasHapusGracias por la atención. Espero con ansias mi próxima visita
HapusYa kalau menurut saya persepakbolaan indonesia untuk yang juniornya cukup mengagumkan dibanding yang senior..😄😄
BalasHapusSelama sistem peniruan itu baik dan tidak merugikan yaa memang harus dicoba yaa mas..😄😄
Setuju mas, pemain junior Indonesia memliki bakat alami yang bagus, terutama kecepatan. Sayangnya, banyak yang melempem saat di tingkat senior, bisa jadi terkontaminasi di kompetisi Indonesia yang masih banyak kelemahan. Saya juga kecewa aset timnas junior winger Supriadi yang menimba ilmu di akademi Inggris baru sebentar sudah balik lagi ke Indonesia, ke klub Liga 1 Indonesia, mungkin kurang sponsor dan orang dalam hehe.. Mudah-mudahan saja Egy Maulana tetap berkarier di luar negeri dan berharap bermain di Liga Inggris, begitupun muncul Egy2 yang lainnya. Thx sudah mampir ke blog saya
HapusNembus 4 besar liga inggris berat banget. Bakalan seru musim dpn nih jadi nggak sabaran nunggunya....
BalasHapussemoga PSSI semakin ke depan semakin baik
Setuju, poinnya selalu rapat, 4 besar akan menjadi milik tim yang konsisten. Musim lalu, Liverpool gagal juara Liga Primer Inggris akibat satu kesalahan yaitu kalah lawan Man. City. Di Indonesia, perolehan poin liga 1 sering ga jelas karena banyak yang ditunda pertandingannya hehe.. Ya, PSSI harus semakin baik. Thx sudah mampir
HapusSaya nggak ngikuti liga Indonesia, tapi semoga tidak ada lagi penundaan pertandingan sehingga tak mengganggu ritme permainan
HapusPrestasi dan kualitas liga umumnya berbanding lurus dengan timnas. Liga Inggris kini sedang berjaya, kemungkinan timnasnya akan berprestasi asal tidak kelelahan ya. Kalau timnas maupun liga Indonesia, ya paling 3 besar Asia Tenggara sulitnya minta ampun, semoga membaik...
BalasHapusSetuju, umumnya seperti itu. Tapi banyak juga liganya biasa saja, tapi mengimpor pemain berbakat ke liga terbaik, sehingga saat dipanggil timnas menjadi luar biasa. Contoh: Belgia. Tapi, walaupun liganya biasa saja, tetap sesuai standar FIFA. Thx
HapusInteresting post! thanks for sharing
BalasHapusYou're very welcome :)
HapusThank you for visiting Comedy Plus. I tried to translate this post to English, but there isn't an English feature.
BalasHapusHave a fabulous day and week. ♪♫♪♫
I actually installed the translated feature on the desktop display and placed it at the bottom right. But sorry, it can't be displayed on the mobile version. This article (Indonesian blog) about soccer, maybe you are interested. Thx for visiting on my blog :)
HapusKalau diperhatikan, skill timnas sudah lumayan bagus dibandingkan beberapa tahun kebelakang .., tapiii .. itu masih jauh banget dibandingkan skill team pesepakbola dunia.
BalasHapusDitambah lagi adanya mafia bola yang terbongkar beberapa waktu lalu, bikin nambah timnas seperti stagnan ditempat prestasinya.
Setuju mas, bakat alaminya sudah ada, terutama kecepatan dan kelincahan, tapi ya itu kecepatan dan kelincahan saja tidak cukup, perlu VO2 max yang tinggi (standar dunia, bukan asia tenggara), postur (biar kecil asal kuat), visi, attitude, mental, dan sebagainya. Itu semua belum dimiliki di Indonesia, mungkin harus dikirim ke luar negeri. Soal mafia & pengaturan skor, membuat kredibilitas PSSI dipertanyakan, ujung-ujungnya peringkat FIFA menurun. Sekarang yang diusut pun belum sampai ke akar masalahnya, sempat ada beberapa yang ditangkap, lalu setelah itu kasus menguap dan dalangnya belum diusut. Kalau sudah seperti itu, kasihan juga pemain tidak akan optimal mainnya. Thx sudah sharing dan mampir ke blog saya
HapusSome of my friends are soccer fans.
BalasHapusGood. Soccer is the most favorite sport in the world. I think you will become soccer fans too soon. Thx
HapusSepak terjang prestasi liga primer indonesia memamg mengalami naik turun,
BalasHapusUntuk itu, berkaca kepada liga liga primer luar itu sangat perlu dong
Ya, untuk menjadi raja Asia tenggara pun masih berat. Bukan hanya sekedar meniru, tapi disesuaikan dengan kondisi, seperti anggaran, genetik pemain, dsb. Thx sudah mampir
Hapusbetul itu gan, mestinya liga indonesia bisa mencontoh liga2 besar eropa, baik sumber daya manusia nya, maupun fasilitas olahraganya, mungkin bisa dimulai dari reformasi pengurus pssi nya :D
BalasHapusYa, PSSI tidak ubahnya eperti partai politik, ada kepentingan di situ. Memang tidak sekedar fasilitas, tapi juga SDM-nya. Di Indonesia, terkadang fasilitas sudah ok, tapi maintenance-nya asal-asalan, sehingga rusak lagi. Semoga lebih baik ke depannya. Thx sudah mampir
Hapusjujur mas, saya sendiri ga suka bola, tapi pernah ngikuti beberapa berita, seperti yang paling santer soal suporter yang ga punya "otak" masih suka melakukan hal-hal ga "beradab"
BalasHapusbelum lagi dipetinggi yang juga malah judi bola, disetting supaya klub kalah,
harapannya sih semoga baik, sebaik badminton, olahraga yang saya geluti dan ikuti perkembangannya
Mungkin ke depannya pendidikan suporter perlu diperhatikan. Banyak dari mereka berulah karena ikut-ikutan, ingin terlihat eksis & hebat, serta fanatisme sempit. Judi bola ga uah jauh-jauh, komentar spam blog judi bola juga banyak, saya sering menerima soalnya hehe.. Badminton & pencak silat juga, kebanggaan Indonesia, bakat alaminya melimpah, semoga tidak terkontaminasi seperti yang terjadi di sepak bola Indonesia. Dan, satu lagi, badminton maupun pencak silat tidak terlalu makan tempat hehe... Thx
Hapuskalau melihat kondisi organisasi yang menaungi sepak bola Indonesia saya pesimis bisa dikelola seperti liga-liga di Inggris. Tapi jika organisasinya dirombak ,serahkan kepada yang punya semangat dan profesional insyaallah bisa.
BalasHapusSetuju, pengurus yang ngerti & berkorban di bola, bukan malah nyari duit di bola, apalagi ada ambisi tertentu. PSSI memang masih belum profesional sepenuhnya. Thx
HapusIya harus standar euro penerapan nya yg masih belum tapi kalo peraturan nya udah 😃semalem juga ribut aku lihat sanksi nya ya hrs standar euro
BalasHapusTeknologi VAR sudah dipastikan klo pun ada hanya beberapa stadion yg masuk quality hehe
Masih perlu pembenahan secara fisik sdm dan tempat serta mental prestasi
Tapi akhirnya penggunaan VAR dibatalkan di Liga 1 musim ini dengan alasan SDM. Mungkin sayang anggaran juga sih mending buat pengelola liga & PSSI hehe.. Thx
Hapusjust wanna know, kalau di indonesia, pihak mana yang lebih ramai menerajui persatuan bola? ahli politik? businessman? or football experts?
BalasHapusJujur, di Indonesia banyak orang politik memimpin bola, ada maunya, batu loncatan untuk menjabat pejabat negara, atau hanya untuk sampingan. Harusnya itu diubah, tidak boleh ada kepentingan politik. Idealnya yang memimpin bola adalah football experts sekaligus businessman agar ngerti bola, punya uang juga & mau berkorban di bola, bukan nyari uang atau ambisi. Tapi harus bisa fokus juga di PSSI, bukan sampingan. Thx sudah mampir
HapusYa.. pokonya mau mengakui kelebihan dan mau belajar aja dari negara lain. Ciayou Liga 1 Indonesia :D
BalasHapusSetuju, ambil yang positifnya, prestasi akan mengikuti. Thx
HapusHaa..Indonesia peringkat 3 terbawah di Asia Tenggara??? padahal pendukungnya fanatik ya?? Semoga PSSI terus berbenah karena saya cinta Tim garuda walau tak kunjung juara
BalasHapusYa, itu kompetisi liganya kalau timnasnya masih mending 5 besar Asia tenggara di bawah Filipina & Thailand. Tapi memang prestasi timnas akan mengikuti kalau liganya bagus. Thx
Hapussetuju sekali ini.liga ga bagus ya timnas juga kurang bagus hehe
HapusBetul. Tontonan liga yang menghibur dan berkualitas hanya bisa dicapai kalau dikelola oleh orang yang tepat
Hapusmakasih kak informasinya...
BalasHapusmampir ke blog ana juga yaa
Sama-sama. Siap, saya sekarang ke sana...
Hapussuch a nice post Thanks for sharing
BalasHapusHave a nice day
Kinza Khushboo
Glamorous without the Guilt
You're very welcome
Hapuskualitas pengurus PSSI nya harus ditingkatkan
BalasHapusDan harus bersih dari kepentingan politik+ambisi tertentu. Thx
HapusDulu suka banget nonton bola, sekarang sudah jarang. Lebih suka nonton badminton. Hehehe. Tapi memang untuk sepakbola Indonesia perlu penanganan yang cukup serius baik dari klub, pertandingan dan organisasi. Sebab untuk usia dini sepertinya banyak bakat-bakat yang bisa dimaksimalkan agar menjadi pemain sepakbola yang handal.
BalasHapusSetuju, potensi pemain mudanya begitu bagus, sayang saja sering mentok saat sudah senior (mungkin salah kelola). Kalau badminton memang lebih membanggakan untuk Indonesia dan juga pencak silat. Semoga saja sepak bola bisa meniru kedua cabang tersebut. Thx sudah sharing
HapusSemoga semakin maju liga indonesiaa
BalasHapusKalau dari sisi bisnis sudah berhasil, tapi dari sisi kualitas & prestasi tampaknya belum. Semoga saja lebih baik ke depannya. Thx
HapusMeskipun jujur saya kurang begitu suka bola, tapi saya menaruh harapan besar terhadap sepak bola Indonesia.
BalasHapusSemoga makin maju seperti sepak bola di negara lainnya.
Salah satunya dengan adanya liga Indonesia yang berkualitas layaknya iga primer Inggris :)
Setuju, setidaknya menjadi liga terbaik di Asia tenggara saja dulu & dimulai dari internal PSSI yang harus benar2 profesional. Thx sudah mampir
HapusThank you for your comments on my blog and followed me!
BalasHapusI just followed back you!!
I was a soccer coach of a kid's club :)
akiko
www.akikohiramatsu.com
You're very welcome. I appreciate that you are a soccer coach of a kid's club. All coach have an important role in the progress of football in a country. Thx for sharing & following back
HapusThanks for your comment and visit, much appreciated. I have never been a soccer fan but just recently I have been enjoying watching the ladies world cup. Maybe they will get me more interested in all games. Have a good week Diane
BalasHapusYes, the winner is USA. They are the best in recent years. You're quite welcome
Hapusindonesia sebenarnya pemain bola nya sudah cukup bagus..sayang manajemen dan orang atas nya banyak berkepentingan meraup keuntungan sepihak ..sepak bola banyak yang di jadikan ladang cari untung tanpa melihat jangka panjang agar sepak bola lokal bisa seperti di eropa
BalasHapusSetuju, pemain muda berbakat seringkali terkontaminasi oleh oknum2 di atas yang ingin memanfaatkannya demi bisnis pribadi bahkan politik. Ga heran pas masuk senior performa sang pemain mentok. Baiknya sih si pemain berkarier di Eropa & jangan balik ke liga Indonesia (kecuali menjelang pensiun). Thx sudah sharing
HapusAwesome, babe! Come join our Hello Kitty Giveaway Open to All Worldwide!
BalasHapusOk. Thx
HapusThank you for the insight into this football (we call it soccer here in the USA and our football is a totally different game and has very little to do with playing with the feet) organization. Isn't it amazing how much politics plays in these organizations? I'd love to see a game actually played for the love of the game :/ Thanks for sharing!
BalasHapusRuth
www.VogueFauxReal.com
different terms but the same meaning. I think in USA the term football for other sports that already exists first. I think USA's soccer for ladies is the best in the world after winning the world cup. Thx for sharing
Hapustentang bola di Indonesia kalo saya sih banyak memang yang harus perbaiki. orangnya terutama.
BalasHapusPenontonnya juga jgn biarkan mereka kecewa.
Penonton kecewa bukan brarti karn kalah terkadang karena wasit, jadwal, tidk kebagian tiket, pasilitas tidak memadai dan lain lain.
Itu kudu dibenahi dan bersama sama.
Memang kalau di lapangan, sang pengadil (wasit) menjadi sorotan utama, wasit terkadang tidak adil, seperti mudah memberikan kartu untuk hal yang bukan pelanggaran atau tidak tegas memberikan kartu padahal pelanggaran keras. Yang paling krusial, keputusan wasit berkaitan dengan pengesahan gol, ada yang sudah benar, tapi banyak juga yang kontroversial. Thx sudah sharing
HapusKerusuhan sporter ini yang kadang bikin pening. Aparat yang terbatas disuruh mengamankan orang sebanyak itu. Kewalahan deh.
BalasHapusSebenarnya suporter yang di atasnya baik-baik saja, cuma yang di bawahnya ini oknum yang mudah memprovokasi & yang terprovokasi pun banyak, sehingga jadi rusuh. Memang baiknya ada pendidikan khusus suporter yang di bawahnya, karena selalu saja berulang tiap tahun. Thx
HapusEin sehr interessanter und informativer Beitrag. LG Romy
BalasHapusDanke für die Aufmerksamkeit
HapusGreat post:)
BalasHapushttps://freshisyummy.blogspot.com/2019/07/on-roll.html
Thanks
HapusInteresting insights
BalasHapusThanks
HapusKita memiliki mimpi yang sama agar persepakbolaan Indonesia membaik. Tapi apa daya, bahkan dunia olahraga sekalipun diwarnai oleh intrik politik. Solusinya tempatkan orang-orang profesional di bidangnya, termasuk di PSSI dan yang terkait dengannya.
BalasHapusSetuju, selama ada kepentingan politik & ambisi pribadi (batu loncatan untuk jabatan tertentu), sepak bola kita jalan di tempat. Perlu profesional di bidangnya yang mau berkorban, bukan malah nyari power atau uang di PSSI. Thx sudah sharing
HapusBerharap Indonesia suatu saat nanti, Persepakbolaan maju seperti luar dan bisa masuk Piala Dunia :)
BalasHapusImpian yang sama. Asalkan jangan terkontaminasi dengan kepentingan politik & ambisi pribadi. Biarlah pemain2 muda berbakat berlatih sebaik mungkin dengan fasilitas & SDM berstandar internasional. Thx
Hapus