Tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia mendapatkan pelajaran berharga usai kalah tipis 0-2 dari Argentina di kandang sendiri. Gol dicetak oleh gelandang tengah Paredes menit ke-38 dan bek tengah Romero menit ke-55. Cukup menarik tidak ada gol dari para striker Argentina yang dibuat tidak berdaya oleh pertahanan timnas Indonesia. Melihat prestasi dan peringkat FIFA, timnas Indonesia dengan peringkat FIFA 150 dunia, turun satu peringkat akibat hasil seri melawan Palestina dan kalah dari Argentina, baru bisa bersaing di level Asia Tenggara, dan berupaya bersaing di level Asia, wajar dikalahkan oleh Argentina dengan peringkat FIFA 1 dunia dan sudah menjadi raja dunia secara konsisten dalam 2 tahun terakhir ini, termasuk kemenangan di hampir setiap FIFA matchday. Bahkan, menghadapi timnas Indonesia, Argentina menurunkan sebagian besar pemain pelapis. Sedangkan maskot mereka, sang mega bintang Lionel Messi absen dalam pertandingan ini akibat kelelahan, kejenuhan, dan jadwal kompetisi di Liga Amerika Serikat yang lebih awal daripada Eropa, sehingga perlu berlibur. Argentina sendiri terlihat bersusah payah dan mendapatkan perlawanan sengit saat mengalahkan Indonesia 2-0. Hal ini meleset dari prediksi media asing bahwa Indonesia akan kebobolan minimal 4 gol tanpa balas. Dengan demikian, harus diapresiasi bahwa kinerja timnas Indonesia mengalami peningkatan pesat dan mampu mematahkan prediksi banyak pihak yang cenderung meremehkan timnas Indonesia.
Sebetulnya timnas sepak bola Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Dilatih oleh pelatih berkelas dunia, Shin Tae Yong, peringkat FIFA timnas Indonesia semakin meningkat dan ada semacam regenerasi di timnas senior Indonesia. Beberapa pemain kelompok umur, berusia sangat muda, dan masuk timnas kelompok umur, tiba-tiba sudah dipromosikan ke timnas senior, bahkan beberapa diantaranya menjadi langganan tim inti di timnas senior, seperti bek tengah Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan. Sehingga ketika mereka harus turun gunung seperti timnas U-22 Sea Games 2023 di tangan pelatih yang berbeda, performa mereka semakin matang dengan mental dan jam terbang yang semakin teruji, sehingga berhasil membawa Indonesia meraih medali emas Sea Games 2023. Lalu, keberadaan para pemain naturalisasi grade A dinilai membawa warna baru dan menambah kekuatan. Satu lagi, secara fisik, para pemain kita terlihat lebih kokoh dan kuat staminanya. Biasanya yang sudah-sudah, saat melawan lawan yang lebih kuat, pemain timans Indonesia hanya bisa bermain bagus 60 menit saja, sisanya langsung drop, sehingga rentan kebobolan banyak gol.
Pelajaran berharga usai timnas Indonesia kalah tipis dari Argentina:
1. Timnas Argentina tidak bergantung pada sosok mega bintang dan pemain senior Lionel Messi. Pemain pelapis bisa bertanggung jawab, menunjukkan performa terbaiknya, dan mampu bekerja sama sebagai tim. Transfer ilmu berharga tentunya bagi timnas Indonesia
2. Timnas Indonesia berikut kompetisi liganya mulai dikenal di sepak bola internasional. Selama ini, dunia internasional hanya mengenal timnas Thailand berikut kompetisi Liganya sebagai yang terbaik untuk kawasan Asia Tenggara. Sekarang pamor mereka mulai diimbangi oleh Indonesia dengan melihat performa luar biasa saat melawan Argentina. Hanya saja secara peringkat FIFA Thailand masih lebih baik dari Indonesia. Lalu, faktor Erick Thohir, Ketua Umum PSSI dan juga eks Presiden Inter Milan yang begitu populer, baik di Indonesia, maupun di dunia sepak bola internasional, khususnya Argentina dan Italia, juga ikut membantu timnas Indonesia mulai dikenal dunia
3. Peringkat FIFA terkadang kurang adil, kurang bisa menjadi patokan, dan terlalu subyektif. Buktinya, timnas Indonesia yang berperingkat FIFA 150 dunia bisa memberikan perlawanan sengit, seimbang, dan hanya kalah tipis 0-2 dari Argentina yang berperingkat FIFA 1 dunia. Hal ini kemungkinan akibat kisruh sepak bola nasional beberapa tahun lalu yang membuat Indonesia dibanned FIFA. Otomatis peringkat FIFA turun drastis dan perjuangan timnas untuk menaikkan peringkat menjadi sia-sia. Tapi poinnya, dalam sepak bola segala sesuatunya bisa terjadi. Dengan persiapan yang matang, tim underdog bisa saja mengejutkan, menimbangi, bahkan mengalahkan tim raksasa, seperti Korea Selatan bisa mengalahkan raksasa Jerman 2-0 di Piala Dunisa 2018 atau Arab Saudi mengalahkan tim unggulan Argentina (yang akhirnya justru jadi juara) 2-1 di Piala Dunia 2022. Ini juga yang dinamakan dinaungi keberuntungan besar yang sulit untuk diulang hehe..
4. Argentina tetap serius melakoni pertandingan ini walau ini hanya persahabatan dengan lawan di peringkat bawah. Ada yang mengatakan pertandingan ini tidak penting bagi Argentina, tapi tetap saja jika menang akan mendapatkan poin untuk mengamankan peringkat FIFA dan juga penting untuk menghargai tuan rumah serta fans yang hadir
5. Lawan timnas Indonesia yang peringkat FIFA-nya lebih tinggi di Piala Asia wajib waspada dengan kemajuan signifikan kinerja timnas Indonesia. Peringkat FIFA tidak bisa menjadi acuan lagi. Timnas Indonesia kini tidak boleh diremehkan oleh tim lawan tapi timnas Indonesia tidak boleh percaya diri berlebihan juga
6. Sepak bola tidak melulu soal kecepatan seperti yang diagung-agungkan di sepak bola Indonesia karena melihat postur mungil pemain Indonesia. Ada faktor lain, seperti visi dan kecerdasan bermain, fisik tangguh, stamina bagus, mental teruji, jam terbang, kekompakan, strategi pelatih, sport science, serta sikap (attitude). Dalam hal ini, timnas Indonesia harus belajar kepada Argentina. Kalau masalah postur mungil pun seperti yang menjadi kendala pemain timnas Indonesia, lihat saja striker murni yang dimiliki Argentina, seperti Julian Alvarez (170 cm) dan Lautaro Martinez (175 cm), juga bek tengah Lisandro Martinez (175 cm) yang bertubuh pendek untuk ukuran kompetisi elite Eropa, toh mereka bisa sukses berkarir di kompetisi bergengsi dan juga timnas
7. Banyak pemain Argentina yang mencapai performa terbaiknya setelah merantau ke luar negeri, kompetisi top Eropa. Ketika merantau, pemain harus siap dinilai dari nol, rela untuk trial, dan digaji tidak sebesar di kompetisi dalam negeri. Setelah bertahap, karir mereka akan meningkat. Hal ini pula yang perlu dicontoh pemain timnas Indonesia
8. Sepak bola merupakan olahraga terpopuler di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia sendiri dimata FIFA dianggap sudah menjadi tuan rumah yang baik, memiliki kemajuan prestasi, suporter fanatik (bahkan Presiden Jokowi pun hadir), sangat menjanjikan dari sisi bisnis, dan faktor sang Ketua Umum PSSI dan eks Presiden Inter Milan, Erick Thohir, yang memiliki koneksi luar biasa di dunia sepak bola. Walau kalah, suporter tetap tertib, situasi kondusif, dan pertandingan terlaksana dengan baik. Lalu, tim tamu pun secara umum cukup puas dengan pelayanan tuan rumah walau masih ada kritik sedikit wajar lah. Sehingga, tidak heran, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tadi, Indonesia akhirnya dipilih untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Dengan demikian, timnas Indonesia U-17 langsung lolos menjadi peserta Piala Dunia U-17 tanpa harus bersusah payah di babak kualifikasi. Di samping itu, beberapa timnas elite, seperti Portugal dan Maroko, cukup tertarik untuk beruji coba melawan timnas Indonesia di Indonesia
9. Timnas Indonesia tidak boleh minder dengan nama besar tim lawan dengan peringkat FIFA yang jauh di atas Indonesia karena peringkat FIFA, toh melihat pertandingan tersebut seperti tidak terlihat perbedaan peringkat FIFA yang begitu jauh. Asal dengan persiapan yang matang, berusaha menikmati pertandingan, jangan terbebani, jangan pedulikan nyinyiran netizen di media sosial, jangan memikirkan hasil akhir, dan jangan saling menyalahkan jika mengecewakan hasilnya, pasti timnas Indonesia akan semakin berprestasi dan disegani di tingkat internasional
10. Timnas Argentina menjadi timnas tersukses beberapa tahun terakhir ini dan berhasil mencapai peringkat 1 FIFA. Hal ini meningkatkan kepopuleran tim tersebut, termasuk di media sosial. Timnas kita perlu belajar bagaimana dalam menghadapi media, termasuk saat bermedia sosial, menghadapi pujian dan kritikan netizen. Tidak cepat puas saat dipuji dan tidak baperan saat dikritik. Tapi harus bijak juga dalam bermedia sosial. Kalau dirasa mengganggu persiapan untuk bertanding, lebih baik disetop. Kadang privasi pemain menjadi hal yang sangat mahal
11. Sepak bola bukan hanya sebatas olahraga, menang kalah, dan sportivitas, tapi juga meningkatkan ekonomi dan pariwisata sekitar, termasuk mempromosikan pariwisata juga. Apalagi melihat pertandingan kemarin, yang datang adalah timnas terbaik di dunia, luar biasa antusiasmenya sampai merembet ke berbagai sektor. Hal ini dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor ekonomi dan pariwisata Indonesia. Tidak hanya dunia broadcasting, tapi juga UMKM, driver online, sampai tukang parkir sangat terbantu dengan adanya event besar ini. Bahkan ada yang viral, setelah pertandingan usai, seorang pemain timnas Argentina, Nicolas Tagliafico beserta istrinya justru berlibur dan berbulan madu ke Bali sampai hampir 2 minggu lamanya
12. Kekalahan dari Argentina membuat timnas Indonesia harus cerdas dalam beruji coba. Agak berisiko jika timnas Indonesia terus beruji coba melawan timnas elite. Jika kalah terus, mengakibatkan mental down dan peringkat FIFA turun akibat kehilangan poin. Paling realistis harus ada variasi tingkat kesulitan tim lawan. Mungkin setahun cukup 1-2 kali saja beruji coba melawan timnas elite.
Messi Akhirnya Batal Main Akibat Kelelahan dan Kejenuhan, sehingga Perlu Liburan Sebelum Menghadapi Jadwal Padat Kompetisi Liga di AS yang Lebih Awal dari Jadwal Kompetisi Liga di Eropa |