Bagi pengguna sepeda motor, mengecek tekanan angin ban sepeda motor harus dilakukan secara berkala (idealnya tiap dua bulan) demi keselamatan. Tekanan angin yang kurang atau malah berlebihan bisa mengakibatkan ban cepat aus/bocor/pecah, boros BBM, daya cengkeram berkurang, dan kemudi menjadi lebih berat. Niat hati menghemat biaya justru menjadi lebih boros akhirnya. Jika diteliti lebih lanjut untuk mencari perbedaannya, maka tekanan angin ban yang kurang bisa memunculkan benjolan pada ban, ban cepat rusak, dan bahkan pecah ban. Sementara tekanan angin ban yang berlebihan membuat tapak ban yang menyentuh permukaan jalan menjadi tidak rata. Jika dibiarkan, tapak ban akan cepat aus. Tapi intinya, keduanya tidak baik bagi pengemudi, karena berisiko meningkatkan kecelakaan. Terkadang kitanya sudah hati-hati, tapi kondisi kendaraan yang rusak bisa menyebabkan kecelakaan.
Tekanan angin ban baik pada mobil maupun sepeda motor memiliki satuan yang sama, yaitu psi (pound per square inch) dan bar (satuan pengukuran tekanan metrik). Psi mengukur tekanan angin pada ban per satuan luas permukaan dalam bentuk persegi inci, lebih jelasnya psi mengukur tekanan sebagai gaya 1 pon yang diterapkan pada area seluas satu inci persegi. Sementara bar mengukur tekanan sebagai gaya yang diterapkan secara tegak lurus pada satuan luas permukaan. Untuk besaran 1 bar setara 14,51 psi, sedangkan 1 psi setara 0,069 bar. Penggunaan satuan bar lebih dikenal di seluruh dunia, sementara psi umumnya digunakan di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, satuan psi lebih populer. Tapi, secara keseluruhan, kedua satuan ini sudah diakui secara internasional
Tekanan angin ban sepeda motor berbeda-beda tergantung jenis sepeda motornya (bobot motor itu sendiri). Tekanan angin ban sepeda motor juga bergantung pada jenis ban berikut pelek yang dipakai. Jenis ban tubeless membutuhkan tekanan angin yang sedikit lebih tinggi. Terakhir, saat berkendara berdua (berboncengan) + membawa barang baiknya memiliki tekanan angin ban yang sedikit lebih tinggi daripada berkendara sendirian. Sebetulnya, info tersebut sudah tersedia lengkap di buku manual sepeda motor maupun label ban tersebut, hanya terkadang kita malas untuk membaca secara detail🤭.
Tekanan motor tertinggi untuk jenis motor sport, diikuti motor matic & bebek. Terakhir, tekanan angin terendah milik motor trail. Intinya semakin ringan bobot motor, ya semakin rendah tekanan angin ban motornya. Berikut besaran tekanan ban motor yang disarankan:
Sepeda motor sport: 32-36 psi (2.2-2.5 bar) untuk ban depan dan 36-42 psi (2.5-2.9 bar) untuk ban belakang. Termasuk kategori ini adalah motor gede
Sepeda motor matic: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan dan belakang.
Sepeda motor bebek: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan dan belakang.
Sepeda motor trail: 22-25 psi (1.5-1.7 bar) untuk ban depan dan belakang.
Terima kasih tipsnya. Ini blog manajemen, mungkin tips ini bagian dari manajemen perawatan sepeda motor hehe.. Perawatan berkala harus dilakukan. Sering terjadi pecah ban padahal sudah berhati-hati dalam mengemudikan motor. Kalau Planet Ban sih sudah ada dimana-mana dan lengkap juga servisnya
BalasHapusBener banget. Tips perawatan sepeda motor sebagai bagian dari manajemen perawatan sepeda motor berikut manajemen safety juga hehe... Planet Ban sangat mudah ditemui di setiap kota, bahkan kota kecil juga
HapusThx tipsnya. Ternyata dari masalah pengisian angin ban yang kurang atau malah berlebih berdampak buruk pada performa motor itu sendiri
BalasHapusBetul. Akibatnya bisa sampai merusak ban, merembet ke suspensi juga, dan masalah lainnya. Itulah baiknya cek berkala secara keseluruhan, misal tiap 2 bulan cek angin, tiap 4 bulan cek/ganti oli, dan sebagainya
Hapus